Budidaya Jamur Tiram
disini kita akan belajar tentang pembudidayaan Jamur Tiram. apabila anda tertarik dengan teori ini silakan kirim respon ke E-mail : arif.sulistiono@student.uny.ac.id
- program ini dilakukan pada tanggal 31 Desember 2016 pukul 09:00 - 12.00
- materi ini diberikan sebagai pengganti pertemuan ke 5 pada tanggal 31 desember 2016 dan dilakukan selama satu hari penuh atau 24 jam.
- diharapkan mengikuti semua instruksi yang disediakan.
yang perlu diperhatikan dalam program pembelajaran online kita ialah setiap peserta didik diwajibkan online dengan akun masing masing dan diharapkan mengikuti seluruh panduan yang tersedia di laman ini.
Bibit yang dapat digunakan adalah F3. Bibit ini dapat dibuat atau diperoleh dari petani jamur yang s udah bisa membuat bibit bibit jamur. Untuk membuat bibit sendiri, diperlukan alat dan bahan yang steril karena proses ini sangat rentan terhadap kontaminasi. Sterilisasi pembuatan bibit biasa menggunakan laminar flow atau transfer box.
untuk materi yang dapat di baca dapat dilihat di sini
PENYIMPANAN LOG
Jika kita akan menyimpan log di dalam bangunan, masa tanam jamur tiram tidak tidak diatur oleh kondisi iklim dan dapat dilakukan setiap saat. Log yang sudah ditanami bibit harus disimpan di tempat yang menunjang pertumbuhan miselium dan tubuh buah.Bangunan untuk menyimpan log dapat dibuat permanen untuk budidaya jamur tiram skala besar atau di dalam bangunan semi permanen. untuk hal hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan Jamur tersebut dapat dilihat disini
Tempat pemeliharaan jamur dibuat dengan ukuran 10 x 12 m² yang di dalamnya terdapat 8 buah petak pemeliharaan berukuran 5,7 x 2,15 m². jarak antara petak 40-60 cm. di dalam setiap petakan dibuat rak-rak yang tersusun ke atas untuk menyimpan 1.300-1.400 log. Rangka bangunan dapat dibuat dari besi, kayu atau bambu.
Log disimpan di atas rak dengan posisi tegak atau miring. Jarak penyimpanan diatur sedemikian rupa sehingga tubuh buah yang tumbuh dari log tidak tumpang tindih dengan tubuh buah yang lain
soal evaluasi
Menyiapkan kumbung
Kumbung atau rumah jamur adalah tempat untuk merawat baglog dan menumbuhkan jamur. Kumbung biasanya berupa sebuah bangunan, yang diisi rak-rak untuk meletakkan baglog. Bangunan tersebut harus memiliki kemampuan untuk menjaga suhu dan kelembaban.
Kumbung biasanya dibuat dari bambu atau kayu. Dinding kumbung bisa dibuat dari gedek atau papan. Atapnya dari genteng atau sirap. Jangan menggunakan atap asbes atau seng, karena atap tersebut akan mendatangkan panas. Sedangkan bagian lantainya sebaiknya tidak diplester. Agar air yang digunakan untuk menyiram jamur bisa meresap.
Cara Membuat Kumbung Jamur
Membuat rumah kumbung jamur memerlukan persiapan bahan dan peralatan, material bahan diantaranya menggunakan bambu, kayu, gedeg (anyaman bambu) genting (bisa anyaman daun/asbes/genting tanah), plastik dan paku, sedangkan peralatan yang dibutuhkan semisal gergaji, palu, tangga dll.
Buatlah kerangka terlebih dahulu dengan menanam tiang panjang dengan kuda-kuda dan rangka atap layaknya membuat rumah, jika tiang-tiang dan rangka sudah terbentuk berdiri dengan kokoh pasang genting sebagai atapnya. tutuplah kerangka dengan menggunakan ayaman bambu / gedeg bila perlu dilapisi dengan plastik, buatlah pintu serta jendela untuk mengatur sirkulasi udara di dalam ruangan.
Setelah kumbung jamur jadi, selanjutnya lengkapi ruangan dengan rak-rak dari bambu atau dapat menggunakan kayu sebagai tempat untuk meletakkan baglog jamur. Atur jarak antar rak / antar baris kurang lebih 80 – 90 cm, dan setiap rak dapat berisi 15 baglog yang disususn secara vertikal ( ke atas )dan 20 baglog yang disusun secara horizontal ( ke samping ), kemudian berikan penyekat berupa kayu atau bambu pada setiap baris ke 10 yang diatur secara menyamping dimaksudkan agar media baglog tersusun dengan rapi dan bibit yang dibudidayakan dapat tumbuh dengan optimal.
Di dalam kumbung dilengkapi dengan rak berupa kisi-kisi yang dibuat bertingkat. Rak tersebut berfungsi untuk menyusun baglog. Rangka rak bisa dibuat dari bambu atau kayu. Rak diletakkan berjajar. Antara rak satu dengan yang lain dipisahkan oleh lorong untuk perawatan.
Ukuran ketinggian ruang antar rak sebaiknya tidak kurang dari 40 cm, rak bisa dibuat 2-3 tingkat. Lebar rak 40 cm dan panjang setiap ruas rak 1 meter. Setiap ruas rak sebesar ini bisa memuat 70-80 baglog. Keperluan rak disesuaikan dengan jumlah baglog yang akan dibudidayakan.
Sebelum baglog dimasukkan kedalam kumbung, sebaiknya lakukan persiapan terlebih dahulu. Berikut langkah-langkahnya:
- Bersihkan kumbung dan rak-rak untuk menyimpan baglog dari kotoran.
- Lakukan pengapuran dan penyemprotan dengan fungisida di bagian dalam kumbung. Diamkan selama 2 hari, sebelum baglog dimasukkan ke dalam kumbung.
- Setelah bau obat hilang, masukkan baglog yang sudah siap untuk ditumbuhkan. Seluruh permukaannya sudah tertutupi serabut putih.

untuk lebih jelasnya dapat dilihat disini
Menyiapkan baglog
Baglog merupakan media tanam tempat meletakkan bibit jamur tiram. Bahan utama baglog adalah serbuk gergaji, karena jamur tiram termasuk jamur kayu. Baglog dibungkus plastik berbentuk silinder, dimana salah satu ujungnya diberi lubang. Pada lubang tersebut jamur tiram akan tumbuh menyembul keluar.
Pada usaha budidaya jamur tiram skala besar, petani jamur biasanya membuat baglog sendiri. Namun bagi petani pemula, atau petani dengan modal terbatas biasanya baglog dibeli dari pihak lain. Sehingga petani bisa fokus menjalankan usaha budidaya.
Saat ini, baglog jamur tiram yang berbobot sekitar 1 kg dijual dengan harga Rp. 2.000-2.500. Adapun bila ingin membuat sendiri silahkan baca cara membuat baglog jamur tiram. Terdapat dua cara menyusun baglog dalam rak, yakni diletakkan secara vertikal dimana lubang baglog menghadap ke atas. Dan secara horizontal, lubang baglog menghadap ke samping.
Kedua cara ini memiliki kelebihan masing. Baglog yang disusun secara horizontal lebih aman dari siraman air. Bila penyiraman berlebihan, air tidak akan masuk ke dalam baglog. Selain itu, untuk melakukan pemanenan lebih mudah. Hanya saja, penyusunan horizontal lebih menyita ruang.
PEMBIBITAN
Bibit yang dapat digunakan adalah F3. Bibit ini dapat dibuat atau diperoleh dari petani jamur yang s udah bisa membuat bibit bibit jamur. Untuk membuat bibit sendiri, diperlukan alat dan bahan yang steril karena proses ini sangat rentan terhadap kontaminasi. Sterilisasi pembuatan bibit biasa menggunakan laminar flow atau transfer box.
untuk materi yang dapat di baca dapat dilihat di sini
PENYIMPANAN LOG
Jika kita akan menyimpan log di dalam bangunan, masa tanam jamur tiram tidak tidak diatur oleh kondisi iklim dan dapat dilakukan setiap saat. Log yang sudah ditanami bibit harus disimpan di tempat yang menunjang pertumbuhan miselium dan tubuh buah.Bangunan untuk menyimpan log dapat dibuat permanen untuk budidaya jamur tiram skala besar atau di dalam bangunan semi permanen. untuk hal hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan Jamur tersebut dapat dilihat disini
Tempat pemeliharaan jamur dibuat dengan ukuran 10 x 12 m² yang di dalamnya terdapat 8 buah petak pemeliharaan berukuran 5,7 x 2,15 m². jarak antara petak 40-60 cm. di dalam setiap petakan dibuat rak-rak yang tersusun ke atas untuk menyimpan 1.300-1.400 log. Rangka bangunan dapat dibuat dari besi, kayu atau bambu.
Log disimpan di atas rak dengan posisi tegak atau miring. Jarak penyimpanan diatur sedemikian rupa sehingga tubuh buah yang tumbuh dari log tidak tumpang tindih dengan tubuh buah yang lain
soal evaluasi
Harrah's Cherokee Casino is getting a $200M expansion
BalasHapusHarrah's 실시간 바카라 사이트 미니미닝 Cherokee Casino 평택 출장샵 will be coming to Cherokee from 이천 출장안마 $200 태백 출장마사지 million. The $200 million expansion will add 700,000 square feet of 안양 출장샵 gaming